Tour Travel , Teluk Kuantan – Budaya pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi adalah suatu tradisi budaya yang telah berlangsung dari zaman...
Tour Travel, Teluk Kuantan – Budaya pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi adalah suatu tradisi budaya yang telah berlangsung dari zaman penjajahan hingga sekarang. Kali ini Tour Travel Mengutip dari Artikel Ilmiah berjudul “MENGUAK NILAI-NILAI MAGIS PADA TRADISI PACU JALUR DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI “ yang ditulis oleh Silawati dan Aslati Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (24/03/2021).
Pacu jalur ini diadakan setiap tahun dalam rangka
memperingati hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasanya
dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya. Dulunya Pacu Jalur dilaksanakan
sehari sebelum idul fitri, untuk menyambut hari raya islam tiap tahunnya hingga
akhirnya proklamasi dikumandangkan maka jadilah Pacu jalur kini dilaksanakan
saat menjelang hari Kemerdekaan.
Budaya dari Kuantan singing ini tidak lekang oleh waktu dan
masih dipertahankan dari generasi ke generasi selanjutnya. Pacu jalur juga
memiliki makna budaya yang sangat melekat di dalamnya yakni, keuletan,
kerjasama, kerja keras, ketangkasan, dan sportifitas. Saat ini Pacu Jalur tidak
hanya masuk dalam agenda kegiatan wisata budaya Provinsi Riau saja, tapi sudah
masuk wisata budaya Nasional.
Bagi masyarakat Kuantan Singingi, pacu jalur merupakan salah
satu wisata budaya yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Bahkan tidak hanya
masyarakat Kuantan Singingi saja tetapi para wisatawan mancanegara seperti
Singapura dan Malaysia, banyak berdatangan demi melihat Pacu Jalur.
Sebelum acara dimulai biasanya ada tradisi pembentukan
panitia Pacu Jalur yang akan membantu memperlancar kegiatan ini. Setelah itu
ada tradisi pemilihan pohon yang dilakukan secara tradisional dan menggunakan
beberapa ritual sebelum penebangan pohon tersebut, lalu setelah pohon itu
ditebang akan di bentuk seperti perahu dengan panjang 25-40 meter dengan ujung
perahu yang memiliki ukiran dan pahatan kayu yang unik. Biasanya satu perahu
akan berisi 40-60 orang.
Setelah pohon sudah terbentuk, akan di tarik oleh para warga
ke sungai Kuantan untuk bisa digunakan para peserta Pacu Jalur. Budaya ini
harus terus dilestarikan dan diperkenalkan sampai ke mancanegara, inilah
Indonesia dengan ragam budayanya yang menarik.
Tidak ada komentar