Tour Travel, Jakarta – Richard Aditya, Director of West Grab Indonesia menyatakan dukungannya terhadap kegiatan kolaborasi yang dijalin ber...
Bersama Deputi Bidang Pemasaran Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya pada kegiatan
ini Richard mengatakan, bahwa Destinasi wisata pada saat ini harus memenuhi
standar juga penerapan protokol kesehatan yang berbasis CHSE (Cleanliness,Healthy, Safety, Environmental Sustainability). Sehingga para wisatawan selalu
merasa aman dan nyaman saat sedang menikmati wisata di area Borobudur.
Bukan hanya dukungan dari Richard saja. Apresiasi juga diungkapkan
oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng
Noegroho Rachmadi, dalam dukungan yang telah diberikan oleh Grab Indonesia juga
Kemenparekraf terhadap upaya memulihkan sektor pariwisata dan enkonomi kreatif
di Jawa Tengah.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan
wisatawan dan menciptakan pengalaman wisata ke Jawa Tengah yang aman serta nyaman
di tengah pandemi,” tutur Sinoeng Noegroho.
Sementara itu, menurutnya hal paling utama yang harus
dilakukan dalam memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah,
yaitu dengan membuat perhatian para wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Jawa
Tengah ini. Karena persenan pengunjung pada tahun 2020 sangatlah menurun
jumlahnya, dari wisatawan nusantara yang turun hingga minus 60,5 persen serta
wisatawan mancanegara yang turun hingga minus 88,6 persen. Sangat berbanding
dengan tahun 2019 lalu.
Wisatawan yang berkunjung mencapai 1,377,659 pada Januari
2021, lalu menurun hingga 689,104 pada Februari 2021. Sedangkan data kunjungan
dari wisatawan mancanegara masih di angka nol.
Mengutip dari Kemenparekraf.go.id, Sebagai catatan,
kolaborasi ini mencakup beberapa hal, antara lain Kemenparekraf melatih mitra
pengemudi dan merchant Grab serta pelaku usaha pariwisata di desa wisata
sekitar kawasan Borobudur untuk menjadi pemandu wisata serta dilatih mengenai
penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. Dari pelatihan ini, para peserta
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan dan menjadi
Duta Wisata Grab di Borobudur dan sekitarnya.
Dan melalui layanan Grab ini dapat mempromosika perjalanan
serta eksplorasi tujuan wisata super prioritas. Seperti menyertakan layanan
transportasi umum berbasis online yang dilengkapi booklet pariwisata. Selain itu
ini akan menghadirkan beberapa informasi terkait paket promo wisata yang
menarik juga dengan biaya yang terjangkau untuk wisatawan saat mengunjungi
kawasan Joglosemar.
Tidak ada komentar