Source : cnnindonesia.com Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, menyampaikan sejumlah kendala uji ...
Source : cnnindonesia.com |
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin
Soebandrio, menyampaikan sejumlah kendala
uji klinis vaksin Merah Putih mulai dari mutasi virus corona hingga potensi
sulit dapat relawan akibat sudah dilakukan vaksinasi massal.
Amin mengungkapkan bahwa semakin banyak masyarakat yang sudah divaksinasi maka kedepannya akan sedikit jumlah subjek yang memenuhi syarat untuk melakukan uji
klinis.
Hal itu diungkap karena persyaratan melakukan uji klinis hanya dapat dilakukan
kepada subjek atau manusia, yang belum pernah menerima vaksinasi.
Amin memperkirakan bahwa hal itu merupakan situasi yang dilematis,
lantaran di satu sisi masyarakat mengharapkan adanya kekebalan komunal atau
herd immunity secepat mungkin, namun di sisi lain hal itu disebutnya menjadi
tantangann
Dari sisi virus, Amin mengatakan semakin banyak orang yang terinfeksi
SarS-CoV-2, maka semakin banyak kesempatan virus bermutasi. Oleh sebab itu, ia
menilai harus terus memantau varian virus Corona yang mendominasi virus yang
beredar saat ini.
Amin menuturkan bahwa saat ini lebih dari 90 persen virus Corona yang beredar
adalah varian B.1.617.2 atau disebut varian Delta. Dengan seiring banyaknya
mutasi, ia belum dapat memprediksi.
Kondisi mutasi virus corona beberapa bulan ke depan. Ia juga mengatakan bahwa tantangan pengembangan Vaksin Merah Putih lainnya yakni harus memenuhi tiga kriteria. Yakni Aman dan halal serta dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Tidak ada komentar