Source : www.prasetya.ub.ac.id Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim hujan di Banyumas, Jawa T...
Source : www.prasetya.ub.ac.id |
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim hujan di Banyumas, Jawa Tengah mundur sekitar dua dasarian atau 20 hari akibat El Nino. Pengaruh fenomena musiman itu disebut akan berlangsung hingga Januari 2019 mendatang. Tak hanya sekadar mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya, El Nino diprediksi juga akan membuat curah hujan di separo daerah Jawa Tengah, termasuk di Banyumas, berada di bawah normal.
Akibatnya, sejumlah wilayah tanpa irigasi teknis atau sawah tadah hujan pun mesti menunggu musim hujan yang diperkirakan baru tiba pada akhir Oktober atau awal November 2018 mendatang.
Mundurnya musim penghujan berdampak pada mundurnya musim tanam pertama (MT 1) 2019. Pemerintah Kabupaten Banyumas juga mengimbau agar petani menanam varietas berumur pendek dan tahan cekaman kekeringan untuk mengantisipasi dampak El Nino pada akhir 2018
Varietas ini pada awalnya adalah padi yang dipersiapkan ditanam di ladang. Namun, pada perkembangannya, ternyata jenis padi ini juga bagus ditanam di sawah. Karenanya, ia mengimbau agar petani menanam jenis padi jenis ini.
Ciherang juga berumur lebih pendek, sekitar 115 hari panen. Dengan demikian, petani bisa menghemat waktu tanam MT 1 untuk persiapan MT 2 2019 yang diperkirakan tiba pada Maret dan April 2019.
Tidak ada komentar