Source :www.id.quora.com Militer Amerika Serikat terlebih dulu mempreteli persenjataan dan fasilitas yang ditinggalkan di Afghanistan ...
Source :www.id.quora.com |
Militer Amerika Serikat terlebih dulu mempreteli persenjataan dan fasilitas yang ditinggalkan di Afghanistan supaya tidak bisa digunakan Taliban, sebelum angkat kaki dari negara itu pada Selasa (31/8) kemarin. Salah satu senjata mutakhir yang dilucuti itu adalah Counter-Rocket, Artillery, and Mortar (C-RAM). Komandan Pusat Komando Militer Amerika Serikat (US Central Command/Centcom), Jenderal Frank McKenzie, mengucapkan sehari sebelum pesawat militer terakhir AS lepas landas dari Bandara Kabul, para militer mereka masih mengoperasikan C-RAM buat mencegah lima serangan roket ISIS-K yang mengarah ke bandara.
Seperti dilansir laman Missile Defense Advocacy Alliance (MDAA), C-RAM
merupakan sistem pertahanan yang digunakan untuk mendeteksi atau menghancurkan
roket, artileri, dan mortir di udara sebelum mereka mengenai target darat.
Berdasarkan keterangan berasal laman Pakta Pertahanan Atlantik Utara
(NATO), C-RAM terdiri dari berbagai faktor yang memberikan kemampuan untuk
mendeteksi, memperingatkan, merespons, mencegat, mengendalikan, dan melindungi
serangan.C-RAM menggunakan amunisi HEIT-SD 20mm yang tadinya dikembangkan untuk
sistem artileri pertahanan udara M163 Vulcan. Amunisi ini akan meledak saat menabrak
target atau pada pelacak burnout. Ketika risiko terlihat, sistem senjata secara
otomatis mendeteksi, mengevaluasi, melacak, terlibat, dan mengerjakan penilaian
kerusakan pertempuran. Selain peluru peledak, ada juga sistem berbasis laser
yang lebih maju untuk amunisi dari sistem C-RAM ini.
Komponen C-RAM termasuk Forward Area Air Defense Command and Control (FAAD C2), Land-based Phalanx Weapon Systems (LPWS), Lightweight Counter Mortar Radars (LCMR), radar Firefinder, Ka-band Multi-Function Radio Frequency Systems (MRFFS), Stasiun Kerja Pertahanan Udara dan Rudal (AMDWS), dan sejumlah faktor lain yang berkontribusi pada sistem buat mencegat dan komunikasi.
Pada C-RAM terdapat senapan Gatling M61A1 dengan kaliber 20mm dan mampu menggapai target dan menembak dengan kecepatan 4.500 peluru per menit. Sistem Komando dan Kontrol Pertahanan Udara Area Depan (FAAD C2) menyangkutkan sensor, senjata, dan sistem peringatan untuk C-RAM. Sistem persenjataan itu dikerahkan oleh militer Amerika Serikat di Irak untuk melindungi Zona Hijau dan Camp Victory di Baghdad, Pangkalan Gabungan Balad, dan digunakan oleh Angkatan Darat Inggris untuk perlindungan darat di selatan Irak.
Tidak ada komentar